Peran dan tanggung jawab
manajer keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan , meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi , investasi dalam aset - aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan , maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Jadi , melalui investasi , pembelanjaan dan pengelolaan aset - aset secara efisien , manajer keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Tanggung jawab manajer keuangan yaitu :
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan , meningkatkan dana perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi , investasi dalam aset - aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana.Apabila perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan , maka pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. Jadi , melalui investasi , pembelanjaan dan pengelolaan aset - aset secara efisien , manajer keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekayaan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Tanggung jawab manajer keuangan yaitu :
·
Peramalan dan
perencanaan keuangan
·
Keputusan besar dalam
investasi dan pembiayaan
·
Pengkoordinasikan dan
pengendalian
·
Interaksi dengan pasar
modal
CARA MENGHITUNG PENGANGGARAN MODAL
Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan
perencanaan dan pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian
equipmen baru untuk memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi
fasilitas pabrik.
Penganggaran Modal – Suatu Konsep
Investasi
Dikatakan sebagai suatu konsep investasi,
sebab penganggaran modal melibatkan suatu pengikatan (penanaman) dana di masa
sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan yang dikehendaki di masa
mendatang.
Investasi
membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam jangka
waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.
PENGGOLONGAN INVESTASI AKTIVA
TETAP DAN PEMILIHAN ALTERNATIF
Tersedia berbagai cara penggolongan
usulan investasi dalam aktiva tetap yaitu :
·
Investasi
penggantian
Pada umumnya , keputusan mengenai
investasi penggantian adalah yang paling sederhana. Dalam hal ini suatu aktiva
yang sudah obsolete harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap
dilanjutkan.
· Investasi penambahan kapasitas
Misalnya usulan penambahan jumlah mesin
atau pembukaan pabrik baru. Investasi ini sering juga bersifat investasi
penggantian , contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti
dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien.
· Investasi penambahan jenis produk baru
Investasi ini mempunyai tingkat kepastian
yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah
diproduksi.
·
Investasi lain -
lain
Investasi yang termasuk dalam golongan
ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas ,
misalnya investasi untuk pemasangan alat pemanas , alat pendingin dan lain -
lain.
Arus kas
Arus kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow / pendapatan dan cash outflow / pengeluaran. Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.
Arus kas
Arus kas terdiri dari dua jenis yaitu incremental cash flow dan conventional cash flow. Incremental cash flow adalah arus kas yang langsung berhubungan dengan investasinya. Incremental cash flow dibagi menjadi dua yaitu cash inflow / pendapatan dan cash outflow / pengeluaran. Conventional cash flow adalah arus kas yang tidak langsung berhubungan dengan investasinya.
Metode - metode penilaian investasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu investasi yaitu :
·
Metode Average Rate
of Return
Metode ini mengukur berapa tingkat
keuntungan rata - rata yang diperoleh dari suatu investasi. Angka yang
dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan total average
investment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka ini kemudian
diperbandingkan tingkat keuntungan yang diisyaratkan , maka proyek dikatakan
menguntungkan , apa bila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yang
diisyaratkan proyek ditolak.
Rumus :
Rata - rata kembalian investasi = Laba sesudah pajak / rata - rata investasi =....%
Contoh soal :
Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula - mula adalah Rp 10.000 , diperkirakan 10 thn , tanpa nilai residu pada akhir tahun ke sepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk rata - rata sebesar Rp 2.500.000 .
Tarif kembalian investasi :
Rp ( 4.000.000 - 2.500.000 ) - ( 10.000.000 / 10 ) / Rp 10.000.000 = 5 %
Rumus :
Rata - rata kembalian investasi = Laba sesudah pajak / rata - rata investasi =....%
Contoh soal :
Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula - mula adalah Rp 10.000 , diperkirakan 10 thn , tanpa nilai residu pada akhir tahun ke sepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk rata - rata sebesar Rp 2.500.000 .
Tarif kembalian investasi :
Rp ( 4.000.000 - 2.500.000 ) - ( 10.000.000 / 10 ) / Rp 10.000.000 = 5 %
·
Metode Payback
Period atau masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa
cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan hasilnya bukan persentase ,
tapi satuan waktu. Kalau periode payback ini lebih pendek daripada yang
diisyaratkan , maka proyek dikatakan menguntungkan , sedangkan kalau lebih lama
proyek ditolak.
Contoh perhitungan dalam metode payback :
Apabila cash flow dari proyek investasi sama setiap tahun :
Payback period = initial investment x 1 tahun
Contoh:
Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 300 juta ( initial investment ) dan ditargetkan penerimaan dana investasi setiap tahunnya Rp. 60 juta ( cash flow ) serta ada syarat periode pengembalian investasi 4 tahun , berapa payback periodnya ? Payback periodnya adalah 300 juta dibagi 60 juta dikali satu tahun sama dengan 5 tahun. Ternyata payback period melebihi periode yang disyaratkan maka usulan proyek investasi ini ditolak.
Apabila cash flow dari proyek investasi berbeda setiap tahun :
Contoh perhitungan dalam metode payback :
Apabila cash flow dari proyek investasi sama setiap tahun :
Payback period = initial investment x 1 tahun
Contoh:
Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 300 juta ( initial investment ) dan ditargetkan penerimaan dana investasi setiap tahunnya Rp. 60 juta ( cash flow ) serta ada syarat periode pengembalian investasi 4 tahun , berapa payback periodnya ? Payback periodnya adalah 300 juta dibagi 60 juta dikali satu tahun sama dengan 5 tahun. Ternyata payback period melebihi periode yang disyaratkan maka usulan proyek investasi ini ditolak.
Apabila cash flow dari proyek investasi berbeda setiap tahun :
Payback period = n + a - b / c - b x 1 tahun
Keterangan :
n = tahun terakhir dimana cash flow masih belum bisa menutupi initial investment
a = jumlah initial investment
b= jumlah cumulative cash flow pada tahun ke-n
c = jumlah cumulative cash flow pada tahun ke- n +1
Contoh :
n = tahun terakhir dimana cash flow masih belum bisa menutupi initial investment
a = jumlah initial investment
b= jumlah cumulative cash flow pada tahun ke-n
c = jumlah cumulative cash flow pada tahun ke- n +1
Contoh :
Ketika ada usulan proyek investasi dengan dana Rp. 500 juta ( initial
investment ) dan ditargetkan penerimaan dana investasi ( cash flow ) berbeda setiap
tahun. Katakanlah tahun ke-1 cash flownya Rp. 250 juta , tahun ke-2 Rp. 200
juta , tahun ke-3 Rp. 150 juta, tahun ke-4 Rp. 100 juta. Syarat periode
pengembalian investasi 4 tahun , berapakah payback periodnya ?
Dari tabel diatas investasi Rp. 600 juta terletak di cumulative cash flow ke 3.
Payback periodnya
= 2 + Rp. 500 juta – Rp. 450 juta / Rp.600 juta – Rp. 450 juta x 1 tahun
= 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
Payback periodnya kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan sehingga usulan proyek investasinya diterima.
Dari tabel diatas investasi Rp. 600 juta terletak di cumulative cash flow ke 3.
Payback periodnya
= 2 + Rp. 500 juta – Rp. 450 juta / Rp.600 juta – Rp. 450 juta x 1 tahun
= 2,33 tahun atau 2 tahun 4 bulan
Payback periodnya kurang dari syarat periode pengembalian perusahaan sehingga usulan proyek investasinya diterima.
· Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih antara
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas
bersih ( operasional maupun terminal cash flow ) dimasa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingakat
bunga yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan kas - kas bersih
dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekarang investasi , maka
proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima. Sedangkan apabila
nilainya kecil ( NPV negatif ) , proyek ditolak karena tidak menguntungkan.
NPV = present value
dari arus kas operasi - pengeluaran kas neto awal
· Metode Profitability Index
Metode ini
menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan - penerimaan kas
bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability
index lebih besar dari I , maka proyek dikatakan menguntungkan , tetapi kalau
kurang dikatakan tidak menguntungkan. Sebagaimana metode NPV , maka metode ini
perlu menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan dipergunakan.
· Metode Internal Rate of Return
Metode ini
menghitung tingkat bunga yang manyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan - penerimaan kas bersih di masa - masa mendatang. Apabila
tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan ( tingkat bunga
yang diisyaratkan ) , maka investasi dikatakan menguntungkan , kalau lebih
kecil dikatakan merugikan.
Perencanaan Keuangan
Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang.
Perencanaan Keuangan
Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang dicari di masa yang akan datang.
· Mengapa perusahaan membutuhkan dana
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk
tetap beroperasi , karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat
bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
Pengeluaran jangka pendek
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari - hari.
Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan ( baik persediaan bahan baku , barang dalam proses , maupun barang jadi ) , pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan , serta biaya operasi lainnya.
Pengeluaran jangka panjang
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya , perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian yang panjang. Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah , gedung , dan pembelian mesin - mesin.
Pengeluaran jangka pendek
Pengeluaran jangka pendek adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari - hari.
Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan ( baik persediaan bahan baku , barang dalam proses , maupun barang jadi ) , pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan , serta biaya operasi lainnya.
Pengeluaran jangka panjang
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya , perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluran aktiva tetap. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakaian yang panjang. Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah , gedung , dan pembelian mesin - mesin.
· Pembiayaan perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran
jangka pendek maupun jangka panjang , perusahaan membutuhkan dana yang tidak
saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemempuannya
dalam menghasilkan laba , tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan
perkembangan kemajuan usahanya.
Sumber dana jangka pendek meliputi :
Sumber dana jangka pendek meliputi :
1.
Utang dagang
2.
Pinjaman bank
jangka pendek dengan jaminan
3.
Letter of credit
4.
Commercial paper
5.
Factoring
Sumber dana jangka panjang diperoleh dari
:
1.
Pembiayaan melalui
utang
2.
Pembiayaan dengan
modal sendiri
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar