Rabu, 06 Juni 2012

5 & 6 Struktur Produksi,Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan


 1.Struktur Produksi
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. GDP(Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto) adalah indikator utama untuk mengukur kekuatan ekonomi suatu negara. GDP mengukur nilai output barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan asal (nationality) perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut, selama berada dalam batas-batas negara tersebut. GDP diumumkan dalam persentase, yang menunjukkan pertumbuhan dari kuartal sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditunjukkan dengan persentase GDP yang tinggi. Laporan GDP dikeluarkan setiap kuartal (4 kali setahun).

2.Pendapatan Nasional
Pengertian Pendapatan Nasional
Pengertian pendapatan nasional dapat didefinisikan melalui 3 pendekatan.Yaitu :
§   Pendapatn nasional adalah nilai pasar barang dan jasa yang di produksi di suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun).
§   Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam satu tahun.
§   Pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan.

Cara Perhitungan Pendapatan Nasional
1.Pendekatan Produksi
Menurut pendekatan ini,pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara selama satu tahun.Yang dijumlahkan dalam perhitungan ini bukanlah nilai akhir dari barang dan jasa,melainkan nilai tambah dari barang dan jasa.Perhitungan pendapatan nasional dengan produksi sangat terkait dengan dua konsep produksi nasional,yaitu Gross Domestic product dan Gross National Product.Pendekatan produksi dapat ditulis dengan:


                              n
                    GDP = e  VA1
                                  i=1

Keterangan:
GDP          = Pendapatan nasional
VA            = Nilai tambah
 n               = Jumlah sektor dalam perekonomian

2.Pendekatan Pengeluaran
Menurut pendekatan ini,pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam satu tahun.Pengeluaran yang dijumlahkan itu terdiri atas :
§   Pengeluaran konsumsi perorangan dari rumah tangga
§   Investasi domestik bruto
§   Pengeluaran konsumsi pemerintah
§   Ekspor netto
Pendekatan pengeluaran dapat ditulis :

                  GNP = C + I + G + ( X – M )

Keterangan :
GNP          = Pendapatan nasional
C               = Konsumsi rumah tangga
 I                = Investasi
G               = Pengeluaran pemerintah
X               = Expor
M               = Impor

3.Pendekatan Pendapatan
Menurut pendekatan ini,pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara selama satu tahun.Pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan dapat ditulis secara matematis sebagai berikut :

                     NI = W + I + R + p

Keterangan :
NI  = Pendapatan nasional
W  = Upah
 I    = Bunga
R   = Sewa
p    = Laba

Y disposable
Y disposable / Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Pendapatan Nasional Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan PDB per kapita.Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.

3.Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan
1.Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan di Indonesia
Sudah merupakan suatu fakta umum dibanyak negara berkembang, terutama Negara-negara proses pembangunan ekonomi yang sangat pesat seperti indonesi, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dibarengi dengan tingkat kesenjangan ekonomi atau kemiskinan yang tinggi pula.

Sebagai dasar dari kerangka pemikiran untuk menganalisis masalah trade-off antara pertumbuhan dan kemiskinan atau kesenjangan ekonomi adalah salah satu metode statik yang umum digunakan untuk mengetimasi sejauh mana pencapaian tingkat kemerataan dalam distribusi pendapatan atau pengurangan kesenjangan ekonomi dalam suatu proses pembangunan ekonomi adalah mengukur nilai koefesien atau rasio gini.

Selain koefesien gini, pengukuran pemerataan pendapatan juga sering dilakukan berdasarkan kriteria bank dunia : penduduk dikelompokan menjadi tiga kelompok; yaitu penduduk dengan pendapatan rendah yang merupan 40% dari jumlah penduduk, penduduk dengan berpendapatan menengah yang merupakan 40% dari jumlah penduduk, dan penduduk yang berpendapatan tinggi yang merupakan 20% dari jumlah penduduk. Selanjutnya ketidak merataan pendapatan disuatu ekonomi diukur berdasarkan pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah.

Perhitungan distribusi pendapatan di Indonesia menggunakan data survei sosial ekonomi nasional (susenas) pada tahun 1984, 1987, 1990, 1993. data pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dikumpulakan oleh susenas digunakan sebagai pendekatan (proxy) untuk mengukur distribusi pendapatan penduduk di Indonesia.

Sekarang ini, tingkat pendapatan per kapital di Indonesia sudah lebih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu, yakni sekitar US$880. namun, apa artinya jika 10% saja dari jumlah penduduk di tanah air yang manikmati 90% dari jumlah pendapatan nasional, sedangkan sisanya (90%) hanya menikmati 10& dari pendapatan nasional selama ini hanya di nikmati oleh kelompok 10% tersebut, sedangkan pendapatan kelompok 90% tidak mengalami perbaikan yang berarti. Jadi dalam kata lain, pembangunan ekonomi di Indonesia akan dikatakan berhasil sepenuhnya bila tingkat kesenjangan ekonomi antara kelompok masyarakat miskin dan kelompok masyarakat kaya bisa diperkecil.

Menurut kriteria Bank Dunia, secara umum tingkat kesenjangan dalam distibusi pendapatan di Indonesia selama kurun waktu 1984-1993 tergolong rendah, baik didaerah pedesaan maupun daerah perkotaan yang ditunjukan oleh besarnya persentase pendapatan yang dinikmati oleh kelompok penduduk 40% berpenghasilan rendah. Bagi kelompok penduduk 20% berpendapatan tinggi, besar pendapatanya yang diterima justru mengalami penurunan. Penurunan pangsa pendapatan ini karena laju pertumbuhan pendapatan kelompok penduduk 40% berpendapat rendah dan 40% berpendapat menengah lebih besar dari pada laju pertumbuhan pendapatan kelompok penduduk 20% berpendapat tinggi.

2.Distribusi Pendapatan
Cara distribusi pendapatan nasional akan menentukan bagaimana pandapatan nasional yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikanperbaikan dalam masyarakat, seperti mengurangi kemiskinan, penganguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam masyarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak merata hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja.

Perbedaan pandapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi. Pihak yang memiliki faktor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak juga.

Ada sejumlah alat atau media untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Alat atau media yang lazim digunakan adalah Koefisien Gini (Gini Ratio) dan cara perhitungan yang digunakan oleh Bank Dunia.

3.Kemiskinan
   Kemiskinan menurut para ahli :
§   Menurut Maxwell : Kemiskinan adalah sebuah gambaran keterbatasan pendapatan dan konsumsi, keterbelakangan derajat dan martabat manusia, ketersingkiran sosial, keadaan yang menderita karena sakit, kurangnya kemampuan dan ketidakberfungsian fisik untuk bekerja, kerentanan (dalam menghadapi perubahan politik dan ekonomi), iadanya keberlanjutan sumber kehidupan,tidak terpenuhinya kebutuhan dasar,dan adanya perampasan relatif.

§   Menurut Poli : menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan; ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-aset produktif; ketidakmampuan memelihara kesehatan yang baik, ketergantungan dan ketiadaan bantuan, adanya perilaku antisosial (anti-social behavior), kurangnya dukungan jaringan untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, serta ketidakmampuan dan keterpisahan.

§   Menurut Esmara : mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak. Fenomena kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk    memenuhi kebutuhan hidup yang layak. 

§   Menurut Basri : bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keadaan serba kekurangan dalam pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang, pangan, papan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2177548-konsep-dan-definisi-kemiskinan/#ixzz1Q5Xgu3aC

 
4.Pertumbuhan dan Pemerataan dalam Konteks Pembangunan Ekonomi Indonesia
   Pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional.Pembangunan nasional Indonesia adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan dengan Pancasila sebagai dasar,tujuan,dan pedoman pembangunan nasional.Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan makmur,yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
   Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana,menyeluruh,terpadu,terarah,bertahap dan bekesinambungan dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain.
   Untuk mencapai pembangunan ekonomi yang baik,maka salah satu indicator yang tidak kalah penting adalah Pertumbuhan ekonomi negara tersebut dan pemerataan terhadap kesejahteraan yang dihasilkan.
   Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan pendapatan atau produksi nasional dalam suatu negara dari tahun ke tahun.Sebagian juga berpendapat pertumbuhan ekonomi ialah kenaikan output perkapita dalam jangka panjang.Pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi pembangunan nasioanal jika faktor-faktor pertumbuhan ekonomi mengalami pemerataan di setiap lapisan masyarakat di negara tersebut,dan kesenjangan sosial masyarakat tidak terlalu jauh.Pertumbuhan ekonomi biasanya diikuti oleh pemerataan pendapatan,tingginya pendapatan per kapita masyarakat,pemerataan pendidikan,dan pemerataan stutus sosial di masyarakat.
   Kondisi Pembangunan ekonomi di Indonesia memang sudah cukup baik,tetapi pemerataan terhadap faktor-faktor ekonomi belum cukup berjalan dengan baik.Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun demi tahun juga cukup mengalami kenaikan yang signifikan.Untuk menghasilkan suatu pembangunan ekonomi yang memuaskan diperlukan kualitas manusia yang baik pula,serta teknologi yang mendukung.Rasa-rasanya Indonesia masih harus mengembangkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas untuk menghasilkan teknologi yang mendukung bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi.Tentu saja hal ini memerlukan pemerataan pendidikan di setiap lapisan masyarakat Indonesia
Sumber : buku ekonomi jilid 2 oleh Wahyu adji,Suwerli,Suratno (penerbit erlangga)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar