Jumat, 08 Juni 2012

11 & 12.Kebijaksanaan Pemerintah

1.Kebijaksanaan Selama :
   a.Periode 1966-1969
    Pada periode 1966-1969 Pemerintah lebih memusatkan perhatian pada kebijakan mengenai proses perbaikan dan penghapusan semua unsur dari peniggalan pemerintahan orde lama yang mengandung unsur komunisme. Pada masa ini pemerintah berjuang untuk menekan tingkat inflasi yang tinggi karena pemerintahan orde lama. Pembersihan proses-proses kebijakan orde lama yang tidak efisien dan efektif terutama dari faham-faham komunisme. Titik beratnya, yaitu penurunan tingkat inflasi, proses produksi yang tidak efektif dan efisien, penggunaan pendapatan yang lebih efektif dan efisien untuk menunjang proses pembangunan.

   b.Periode Pelita I
    Pada periode Pelita I (1 April 1969-31 Maret 1974),pemerintah memusatkan pada pembangunan sektor pertanian dan industri yang mendukung pertanian.

   c.Periode Pelita II
    Periode ini terjadi pada 1 April 1974-31 Maret 1979.Pada peride ini pemerintah menitikberatkan pada pembangunan sektor pertanian dan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.

   d.Periode Pelita III
   Untuk Periode ini (1 April 1979-31 Maret 1984),pemerintah menitikberatkan pada pembangunan sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.

   e.Periode Pelita IV
    Fokus pemerintah pada periode ini (1 April 1984-31 Maret 1989) adalah pada pembangunan sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri-industri berat maupun industri ringan yang akan terus di kembangkan pada pelita berikutnya.

   f.Periode Pelita V
   Periode ini (1 April 1989-31 Maret 1994),menitikberatkan pada pembangunan sektor pertanian untuk memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya,serta meningkatkan sektor industri yang menghasilkan barang-barang ekspor,industri,yang menyerap tenaga kerja,industri pengolahan hasil pertanian dan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri.

2.Kebijaksanaan Moneter
      Kebijakasanaan moneter adalah tindakan otoritas moneter (biasanya bank sentral) untuk mempengaruhi jumlah uang beredar.Perubahan jumlah uang yang beredar pada akhirnya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.Lembaga yang berwenang untuk menjalankan tindakan mempengaruhi jumlah uang yang beredar adalah Bank sentral (Bank Indonesia).
      Macam-macam Kebijaksanaan Moneter :
      1.Operasi Pasar Terbuka
      Diberlakukan dengan cara menjual atau membeli surat berharga  dipasar uang.Apabila terjadi kelebihan jumlah uang beredar,bank  sentral menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI).Sebaliknya,apabila kondisi ekonomi negara mengalami kekurangan uang,pemerintah melalui bank sentral akan membeli SBI.
   2.Politik Diskonto
      Merupakan kebijakan yang dilakukan dengan cara menaikkan atau menurunkan suku bunga pinjaman yang harus dibayar bank umum kepada bank sentral.
   3.Politik Cadangan Kas
      Merupakan kebijakan yanf diberlakukan untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menetapkan jumlah minimal cadangan kas bank umum.
   4.Kredit Selektif
      Merupakan kebijakan untuk mengurangi jumlah uang beredar dengan cara memperketat syarat-syarat penyaluran kredit.
   5.Imbauan Moral
      Merupakan kebijaksanaan untuk mengendalikan jumlah uang beredar melalui pengarahan atau imbauan kepada lembaga perbankan dan masyarakat.
   6.Devaluasi
      Adalah kebijakan menurunkan kurs mata uang rupiah terhadap valuta asing untuk memperbaiki neraca pembayaran.
   7.Revaluasi
      Adalah kebijakan menaikkan kurs mata uang rupiah terhadap valuta asing.

3.Kebijaksanaan Fiskal
   Kebijaksanaan fiskal merupakan langkah-langkah pemerintah untuk membuat perubahan-perubahan dalam sistim pajak atau dalam pembelanjaannya dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi.Jenis-jenis kebijakan fiskal antara lain :
   1.Penstabil Otomatik
         Kegiatan ekonomi akan selalu berubah .Tanpa adanya penstabil otomatik perubahan-perubahan-perubahan itu akan menjadi lebih besar lagi.Penstabil otomatik itu antara lain pajak proposional dan pajak progresif,asuransi penganguran,dan kebijakan harga minimum.
2.Kebijakan Fiskal Diskresioner
         Kebijakan diskresioner adalah langkah-langkah pemerintah untuk mengubah pengeluarannya atau pemungutan pajaknya dengan tujuan untuk mengurangi gerak naik turun tingkat kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu dan menciptakan suatu tingkat kegiatan ekonomi yang mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja tinggi,tidak menghadapi masalah inflasi dan selalu mengalami pertumbuhan yang memuaskan.

4.Kebijaksanaan Fiskal dan Moneter di sektor Luar Negeri
      Lain halnya di Indonesia,di sektor luar negeri istilah berbeda digunakan ubtuk menyebutkan kebijakan-kebijakan ini.Di sektor lur negeri kebijakan ini dibut sebagai kebijakan menekan pengeluaran dan kebijakan memindah pengeluaran.

      Kebijakan menekan pengeluaran dilakukan dengan cara mengurangi tingkat konsumsi/pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi.Cara-cara yang ditempuh adalah :
      1.Menaikkan pajak pendapatan
      2.Mengurangi pengeluaran pemerintah
     
      Sedangkan kebijakan memindah pengeluaran dalah memindahkan/hanya menggeser pengeluaran para pelaku ekonomi pada bidang yang tidak terlalu beresiko  untuk memperburuk perekonomian.Kebijakan ini dapat diterapkan secara paksa dengan cara :
      1.Mengenakan tarif/kuota
      2.Mengawasi pemakaian valuta asing,
     
      Ataupun dengan cara memberi rangsangan,dengan cara :
      1.Menciptakan rangsangan-rangsangan ekspor
      2.Menstabilkan upah dan harga di dalam negeri
      3.Melakukan devaluasi
       
      Referensi : buku ekonomi jilid 2 oleh Wahyu Adji,Suwerli,dan Suratno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar