2.Barang
Inferior
Barang inferior adalah barang yang jumlah permintaannya
akan turun seiring dengan peningkatan pendapatan masyarakat.
Contoh kasus :
Pada saat ini kebutuhan masyarakat
terhadap handphone sangat besar.Contoh saat ini yang sangat popular di
masyarakat adalah handphone merk Blackberry,dan merk yang sudah
tergusur adalah merk Nokia.Blackberry dipasarkan
cukup mahal untuk masyarakat Indonesia,Tetapi ketika pendapatan masyarakat
meningkat,masyarakat memilih membeli merk Blackberry daripada merk Nokia.Padahal
sebelumnya nokia adalah sebuah merk yang sangat popular di masyarakat
Indonesia,dan saat ini sedikit mulai kurang diminati.Sehingga permintaan
masyarakat terhadap merk Nokia sudah menurun.
kurva:
Pada saat pendapatan masyarakat sebesar
Rp.2.000.000 permintaan terhadap merek Nokia sebanyak 200 unit handphone. Tetapi
pada saat pendapat masyarakat Rp.4.000.000,permintaan terhadap handphone merek Nokia
sebanyak 100 unit. Karena masyarakat sudah mampu membeli merek
Blackberry.
8.Pengaruh Subsidi terhadap Inflasi
Subsidi adalah sebuah pembayaran oleh pemerintah untuk produsen ,
distributor dan konsumen bahkan masyarakat dalam bidang tertentu. Menurut saya,dalam hal inflasi subsidi lebih ditekankan kepada masalah
konsumen dan lebih tepatnya untuk masalah “demand pull inflation”. Subsidi yang
diberikan oleh pemerintah secara tidak langsung akan membuat peredaran uang
menjadi lebih sedikit.Sedangkan dari sisi produsen,subsidi dapat membatasi
jumlah barang yang akan diberikan ke konsumen. Sehingga masalah inflasi dapat
sedikit teratasi.
Kurva :
contoh kasus :
Pada keadaan perekonomian yang normal harga beras dipasar
sebesar Rp.7.000 dengan jumlah permintaan sebanyak 500 kg.Tetapi saat
perekonomian mengalami inflasi harga beras mulai naik sebesar Rp.10.000 dan
jumlah permintaan tetap tinggi,tapi jumlah yang dapat di penuhi hanya 300
kg.Lalu pemerintah memberikan subsidi beras kepada masyarakat sebesar
Rp.2000,harga yang ditawarkan menjadi Rp.8000.Sedangkan permintaan yang dapat
dipenuhi sebesar 400 kg.
contoh kasus :
Pada keadaan perekonomian yang normal harga beras dipasar
sebesar Rp.7.000 dengan jumlah permintaan sebanyak 500 kg.Tetapi saat
perekonomian mengalami inflasi harga beras mulai naik sebesar Rp.10.000 dan
jumlah permintaan tetap tinggi,tapi jumlah yang dapat di penuhi hanya 300
kg.Lalu pemerintah memberikan subsidi beras kepada masyarakat sebesar
Rp.2000,harga yang ditawarkan menjadi Rp.8000.Sedangkan permintaan yang dapat
dipenuhi sebesar 400 kg.
Keseimbangan
Harga dan Jumlah Barang (Efek Permintaan dan Penawaran)
Hal seperti ini terjadi jika produsen mengalami masa
produksi yang kurang baik.Terutama saat kekurangan
biaya untuk memproduksi suatu barang sementara saat itu tidak terjadi peningkatan jumlah permintaan
dari konsumen dan harga bahan baku
mengalami kenaikan.Produsen tidak
mengalami kenaikan laba karena masalah permintaan yang tetap,sehingga produsen
perlu memproduksi barang yang lebih
sedikit dan menaikkan harga di pasar akibat kenaikan harga bahan baku.Ini
juga mempengaruhi jumlah yang ditawarkan produsen.Karena produsen hanya
memproduksi barang yang terbatas untuk biaya produksi yang juga terbatas.Kenaikan
harga (akibat harga bahan baku) yang ditetapkan produsen tidak berhasil
menaikkan jumlah permintaan karena mungkin barang yang diproduksi tetap sama
kualitasnya pada saat harga bahan baku pada posisi normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar