DIMENSI KEMISKINAN
DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung wilayahnya mencapai 81.725,14
km2. Luas daratan kurang lebih 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total
wilayah dan luas laut kurang lebih 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total
wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Disamping itu wilayahnya terdiri
dari banyak pulau-pulau kecil sehingga dalam mengimplementasi program
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah banyak menghadapi tantangan.
Namun semua tantangan
tersebut dapat dihadapi sehingga propinsi ini mampu menurunkan angka kemiskinan
dari tahun ke tahun yang cukup signifikan, angka kemiskinan di Propinsi
Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2010 sekitar 67,750 jiwa atau sekitar 6,51
persen, peringkat ke 4 terendah jumlah angka kemiskinan di Indonesia.
Pada tahun 2002 jumlah
penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 106.000
jiwa atau sekitar 11,62 persen, pada tahun 2006 meningkat sebesar 117.000 jiwa
atau sekitar 67.750 persen, dari tahun 2006 hingga tahun 2010 angka kemiskinan
terus mengalami penurunan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun, tahun 2010
menjadi sebesar 67.750 jiwa atau sekitar 6,51 persen.
Hal ini ditunjukan dengan jumlah angkatan dan tingkat pengangguran
penduduk di setiap kabupaten/kota di provinsi Bangka Belitung.Berdasarkan data
tersebut,jumlah pengangguran terbanyak pada tahun 2008 terdapat di
kabupaten/kota Pangkalpinang.Jumlah pengangguran di kabupaten Pangkalpinang
semakin meningkat dari tahun 2008-2009.Walaupun kenaikan pengangguran tidak
terlalu signifikan,tetapi ini menyebabkan kenaikan angka kemiskinan di provinsi
Bangka Belitung Dari total penduduk yang berjumlah 1.223.048
orang/jiwa pada tahun 2010, jumlah penduduk miskin berjumlah 67.750 orang/jiwa.
Faktor Penyebab Kemiskinan
di Provinsi Bangka Belitung
Sebenarnya Bangka Belitung bukan Provinsi yang
mengalami kenaikan angka kemiskinan yang signifikan.Tetapi banyak faktor yang
membuat Provinsi Bangka Belitung sulit menurunkan angka kemiskinan
tersebut.Faktor yang sangat dominan adalah faktor dari bidang perekonomian,bidang
sosil,maupun secara struktural.
Faktor ekonomi
Bangka Belitung
merupakan provinsi yang memiliki banyak sumber daya alam.Di
antaranya,pertambangan timah yang sangat banyak ditemukan,perkebunan yang
mendominasi provinsi tersebut,seperti perkebunan lada,perkebunan karet,dan
perkebunan kelapa sawit.Sumber daya alam tersebut sekaligus menjadi lapangan
pekerjaan bagi masyarakat di Bangka Belitung.
Selain itu secara geografis,Bangka Belitung juga
memiliki daerah yang dikelilingi oleh pantai dean hutan.Letak area yang
dikelilingi oleh banyak pantai sekaligus memberikan sumbangsih yang besar bagi
perekonomian provinsi Bangka Belitung.Pariwisata merupakan bidang yang sangat menjanjikan.
Namun provinsi Bangka Belitung,merupakan
provinsi yang kurang diminati oleh para investor.Sedangkan masyarakat Bangka
Belitung kurang memanfaatkan sumber daya alam di daerahnya sendiri.Hal ini
disebabkan oleh kurangnya inovasi dan kreatifitas masyarakat Bangka Belitung
dalam berbisnis.Bisnis yang dirintis oleh para wiraswasta Bangka Belitung bersifat
homogen atau monoton.Sehingga mereka kehilangan minat dari konsumen.Laba pun
sulit dicapai.Wiraswatawan di Bangka Belitung semakin menurun jumlahnya.
Tetapi masyarakat juga memiliki alasan yang
sangat kuat,mengapa mereka sulit berwirausaha.Masyarakat tidak memiliki modal
yang cukup untuk menciptakan sebuah bisnis yang akan menyerap tenaga kerja di
Bangka Belitung.
Sedangkan komoditas yang dihasilkan dari sumber
daya alam provinsi Bangka Belitung cukup memadai untuk mencukupi kebutuhan masyarakat domestic.Tetapi provinsi
Bangka Belitung belum memprioritaskan komoditi yang dihasilkan untuk dikirim
keluar negeri (ekspor).Hanya komoditas tertentu yang dapat diekspor,provinsi
Bangka Belitung lebih mengirim komoditi mereka ke daerah lain (nasional).Angka
impor barang untuk provinsi Bangka Belitung sangat kecil,karena mereka dapat
memenuhi kebutuhan dalam daerah.
Struktural
Masalah
sturktural di Bangka Belitung sebenarnya tidak terlalu dominan.Hanya masalah
kesehatan yang menjadi salah satu kendala.Fasilitas kesehatan yang kurang
memadai,menyebabkan kualitas hidup yang kurang baik.Banyaknya masyarakat Bangka
Belitung yang berumur lanjut,membuat fasilitas kesehatan seharusnya menjadi
prioritas utama.Anggaran daerah yang diberikan tidak merata,dan alokasi kurang
efisien.
Sosial
Dilihat
dari bidang sosial, produktivitas tenaga kerja di provinsi Bangka Belitung
tergolong rendah.Kemampuan atau keterampilan tenaga kerja di Bangka Belitung kurang
baik.Mereka hanya terpaku di satu proses yang mereka jalani di profesi mereka.Kurangnya
kreatifitas,membuat tenaga kerja di Bangka Belitung tidak mampu mengembangkan
bidang usaha lain.Pengolahan dalam proses produktivitas juga terbatas.Tenaga
kerja ahli tidak mendukung ekonomi di daerahnya sendiri karena mereka menilai
upah yang rendah di daerahnya sendiri.Dan kurangnya pelatihan keterampilan
ketenagakerjaan masih kurang memadai.
Selain itu
standar pendidikan yang masih rendah,juga menjadi kendala untuk pemerintah
dalam menurunkan angka kemiskinan.Pendidikan merupakan hal yang utama untuk
membentuk sumber daya manusia yang berkualitas.Ini juga disebabkan kurangnya
tenaga ahli dalam bidang pendidikan yang tidak mendukung untuk menaikkan
kualitas pendidikan di provinsi Bangka Belitung.
Dasar Penanggulangan
Kemiskinan di Provinsi Bangka Belitung
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
dan Peraturan Presiden nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Peraturan Presiden dimaksud merupakan dasar legal dan komitmen pemerintah dalam
melakukan upaya dan percepatan penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
Penanggulangan
kemiskinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung salah satunya yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesejahteraan Sosial melalui program-program
penanggulangan kemiskinan, antara lain:
(1)Kelompok Usaha Bersama Ekonomi (KUBE) bantuan yang
diberikan berupa modal usaha dan alat produksi berusaha bagi kelompok
masyarakat yang masuk kategori ekonomi
lemah.
(2) Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) diarahkan kepada
keluarga rentan/hampir miskin/bermasalah
sosial untuk meningkatkan fungsi sosial keluarga dan kualitas kehidupan sosial
ekonominya. Hingga tahun ini sebanyak 6001 keluarga telah dibina dengan
pemberian bantuan stimulan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
(3) Bantuan Sosial kepada Komunitas Adat Terpencil (KAT)
berupa perbaikan dan pembangunan sarana
sosial/lingkungan serta bahan bangunan rumah bagi warga Komunitas Adat
Terpencil (KAT). Program ini ditujukan untuk melindungi dan menjamin adanya
pemerataan pelayanan kesejahteraan sosial bagi warga KAT di provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
(4) Bantuan Langsung Pemberdayaan
Sosial (BLPS) diarahkan kepada KUBE-KUBE Fakir Miskin yang dinilai berkembang
dan mandiri sebagai kelanjutan dari program bantuan KUBE Fakir Miskin yang
dinilai berkembang dan mandiri sebagai kelanjutan dari program bantuan KUBE
dalam upaya memperkuat ketahanan dan kekuatan permodalan usaha.
(5 )Bantuan Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (BRSDK),Pemerintah Propinsi melalui dana
dekonsentrasi telah membantu dan memperbaiki rumah serta lingkungan sosial warga
masyarakat yang tinggal di lingkungan daerah kumuh.
Cara
Penanggulangan Kemiskinan
Pemerintah provinsi Bangka
Belitung membuat kebijakan yang jelas melalui tiga jalur strategi pembangunan .Tiga
jalur strategi pembangunan tersbut yaitu, pertama melalui Pro pertumbuhan (pro-growth),
dalam meningkatkan serta mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui upaya menarik
investorekspor dan bisnis termasuk perbaikan iklim investasi.
Kebijakan yang kedua melalui pro
lapangan kerja (pro-job) untuk menciptakan lapangan kerja termasuk didalamnya
menciptakan pasar kerja yang fleksibel dan menciptakan hubungan industry yang
kondusif, sedangkan kebijakan yang ketiga yaitu melalui pro masyarakat miskin
(pro-poor) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas masyarakat agar dapat
berkontribusi terhadap pembangunan, memperluas akses terhadap layanan dasar dan
merevitalisasi sektor pertanian, kehutanan, kelautan dan ekonomi pedesaan.
Selain itu pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (Babel) membuat terobosan dalam menanggulangi
kemiskinan di daerah melalui program bantuan beras gratis untuk Rumah Tangga
Miskin pada 2009. Sebanyak 33.650 RTS (Rumah Tangga Sasaran) akan memperoleh
bantuan 15 kilogram beras setiap bulan selama tahun 2009.
Di bidang pendidikan secara
keseluruhan total dana yang telah dikucurkan untuk kegiatan pendidikan di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar Rp. 31.6 Miliar. Dengan perincian,
untuk pembangunan dan rehabilitasi sekolah sebesar Rp. 31.5 Miliar untuk pembangunan
234 unit sekolah TK/PAUD dan TPA. Kegiatan pendidikan lainnya berupa
perlengkapan sekolah, penyuluhan dan pelatihan guru sebesar Rp. 74.028.300,-.
Di bidang kesehatan secara
keseluruhan total dana yang telah dikucurkan untuk kegiatan pendidikan di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar Rp. 31.6 Miliar. Dengan perincian,
untuk pembangunan dan rehabilitasi sekolah sebesar Rp. 31.5 Miliar untuk pembangunan
234 unit sekolah TK/PAUD dan TPA. Kegiatan pendidikan lainnya berupa
perlengkapan sekolah, penyuluhan dan pelatihan guru sebesar Rp. 74.028.300,-.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar