1.Strategi Pembangunan
Strategi
pembangunan adalah suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor yang di jadikan
faktor utama (penentu) jalannya proses pertumbuhan.
-Strategi
Pertumbuhan
Strategi
pertumbuhan berpusat pada upaya pembentukan modal dan bagaimana cara
menanamkannya dengan terarah,baik,serta dapat berkontribusi bagi pertumbuhan
ekonomi.Dalam strategi ini di usahakan bahwa pertumbuhan ekonomi dinikmati oleh
golongan lemah terlebih dahulu lalu merambat ke golongan atas.Masih terdapatnya
ketimpangan dalam strategi pertumbuhan merupakan kendala yang cukup sulit dalam
pembangunan.
Beberapa strategi
pertumbuhan dalam pembangunan:
o Strategi
upaya minimum kritis : Menaikkan pendapatan
perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan: terjadi laju pertumbuhan
penduduk.
o Setiap
ekonomi tergantung HAMBATAN &
RANGSANGAN.
Hambatan : menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan : menaikkan pendapatan perkapita.
PERTUMBUHAN PENDUDUK FUNGSI
DARI PENDAPATAN PERKAPITA
o Pendapatan
naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik
tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju,
maka laju pertumbuhan penduduk turun
o Dengan
kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang.
Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus
anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun
(TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).
- Strategi
Pembangunan dengan Pemerataan
Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah
ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk,
paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan masih diselenggarakan atas
dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada
“diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini
juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang
berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan
sosial.
-Strategi Ketergantungan
-Strategi Ketergantungan
Teori ketergantungan muncul
dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City. Menjelaskan
dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara sedang berkembang,
khususnya negara-negra Amerika Latin. Pada tahun 1965 muncul strategi
pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul dikarenakan
tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan
pemerataan.
Inti dari konsep strategi
ketergantungan adalah :
Kemiskinan di negara–negara berkembang lebih
disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya.
Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan
keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan
ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungandari pihak lain.
Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah meningkatkan produksi nasional
yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih
mencintai produk nasional.
-Strategi yang Berwawasan Ruang
Menurut Myrdall dan Hirchsman,daerah
miskin kurang mampu berkembang secepat daerah maju karena pengaruh penyebaran
dari kaya ke miskin lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari
derah miskin ke daerah kaya.Hirchman percaya bahwa keseimbangan strata akan
tercapai saat nya,walaupaun dengan waktu yang lama.
“Back-wash Effects” adalah
kurang maju dan kurang mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan
cepat disebutkan pula oleh terdapatnya beberapa keadaan yang disebut Myrdall.“spread effects” (pengaruh
menyebar), tetapi pada umumnya spread-effects yang
terjadi adalah jauh lebiih lemah dari back-wash effectsnya sehingga
secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat jalnnya
pembangunan di daerah miskin.
-Strategi
Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran strategi ini adalah menaggulangi
kemiskinan secara masal..ILO dengan
menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika
pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran.
Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja,
peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
2.Faktor-faktor
yang mempengaruhi strategi pembangunan
o Kependudukan
dan social budaya
o Wilayah
dan lingkungan
o Sumber
daya alam serta persebarannya
o Kualitas
sumber daya manusia terhadap penguasaan ilmu pengetahuaan dan teknologi
o Manajemen
nasional
o Kemungkinan
pengembangan
3.Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan
strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi
pertumbuhan dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya
wilayah Indonesia
dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya). Periode ini
kemudian disusul dengan periode Repelita dan dalam setiap Repelita, khususnya
sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang diberlakukan di Indonesia
adalah strategi yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus berorientasi pada
keadilan (pemerataan), menghapus kemiskinan, dan juga keadilan (pemerataan)
antar daerah. Pembagian wilayah pembangunan ini tidak didasarkan pada pembagian
secara adminstratif politis yang ada.
o REPELITA
I = meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri
yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap
selanjutnya
o REPELITA
II = meletakkan titik berat pada sektor pertanian
dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan
yang kuat bagi tahap selanjutnya.
o REPELITA
III = meletakkan titik
berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri
yang mengolah bahan baku
menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
o REPELITA
IV = meletakkan titik
berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada
pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin
industri sendiri,baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam
Repelita-Repelita selanjutnya dan meletakkan landasan yang kuat bagi tahap
selanjutnya.
4.Perencanaan Pembangunan
- Manfaat
perencanaan pembangunan:
o Dengan adanya
perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman
bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan.
o Dengan perencanaan
maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan
yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan
risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak
pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
o Perencanaan memberikan
kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau
kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
o Dengan perencanaan
dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi
pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
o Dengan adanya rencana
maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan
evaluasi.
o Penggunaan dan aloksi
sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan
efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk
mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
o Dengan perencanaan,
perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus
dapat ditingkatkan.
o Dengan perencanaan
dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.
- Periode Perencanaan Pembangunan
Periode
sebelum Orde baru, dibagi dalam :
Periode 1945 – 1950
Periode 1951 – 1955
Periode 1956 – 1960
Periode 1961 – 1965
-Periode
setelah Orde baru, dibagi dalam :
Periode 1966 s/d 1958, Periode
Stabilisasi dan Rehabilitasi
Periode Repelita I : 1969/70
– 1973/74
Periode Repelita II : 1974/75
– 1978/79
Periode Repelita III : 1979/80
– 1983/84
Periode Repelita IV : 1984/85
– 1988/89
Periode Repelita V : 1989/90
– 1993/94
BUKU EKONOMI 2,KARANGAN:WAHYU
ADJI,SUWERLI,SURATNO
PKL 23:41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar