Kamis, 05 April 2012

Perkembangan Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia


1.Strategi Pembangunan
            Strategi pembangunan adalah suatu tindakan pemilihan atas faktor-faktor yang di jadikan faktor utama (penentu) jalannya proses pertumbuhan.
-Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan berpusat pada upaya pembentukan modal dan bagaimana cara menanamkannya dengan terarah,baik,serta dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.Dalam strategi ini di usahakan bahwa pertumbuhan ekonomi dinikmati oleh golongan lemah terlebih dahulu lalu merambat ke golongan atas.Masih terdapatnya ketimpangan dalam strategi pertumbuhan merupakan kendala yang cukup sulit dalam pembangunan.
Beberapa strategi pertumbuhan dalam pembangunan:
o  Strategi upaya minimum kritis : Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan: terjadi laju pertumbuhan penduduk.
o  Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN.
Hambatan : menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
Rangsangan : menaikkan pendapatan perkapita.
PERTUMBUHAN PENDUDUK FUNGSI DARI PENDAPATAN PERKAPITA
o  Pendapatan naik, meningkatkan laju pertumbuhan penduduk. Hanya pada titik tertentu, jika melampaui titik tsb, kenaikan pendapatan perkapita menurunkan tingkat kesuburan. Dan ketika pembangunan mencapai tahap maju, maka laju pertumbuhan penduduk turun
o  Dengan kenaikan pendapatan perkapita, keinginan memperoleh anak semakin berkurang. Spesialisasi meningkat dan Mobilitas ekonomi & sosial ; kenyataan mengurus anak sangat sulit dan mahal. Maka laju pertumbuhan penduduk KONSTAN dan menurun (TESIS KAPILARITAS SOSIAL DUMONT).
 - Strategi Pembangunan dengan Pemerataan 
Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk, paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan masih diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari dan oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial. 
 -Strategi Ketergantungan
Teori ketergantungan muncul dari pertemuan ahli-ahli ekonomi Amerika Latin pada tahun 1965 di Mexico City. Menjelaskan dasar-dasar kemiskinan yang diderita oleh negara-negara sedang berkembang, khususnya negara-negra Amerika Latin. Pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Konsep ini timbul dikarenakan tidak sempurnanya strategi pertumbuhan dan strategi pembangunan dengan pemerataan.
Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :
Kemiskinan di negara–negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungandari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional. 
-Strategi yang Berwawasan Ruang
              Menurut Myrdall dan Hirchsman,daerah miskin kurang mampu berkembang secepat daerah maju karena pengaruh penyebaran dari kaya ke miskin lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari derah miskin ke daerah kaya.Hirchman percaya bahwa keseimbangan strata akan tercapai saat nya,walaupaun dengan waktu yang lama.
            “Back-wash Effects” adalah kurang maju dan kurang mampunya daerah-daerah miskin untuk membangun dengan cepat disebutkan pula oleh terdapatnya beberapa keadaan yang disebut Myrdall.“spread effects” (pengaruh menyebar), tetapi pada umumnya spread-effects yang terjadi adalah jauh lebiih lemah dari back-wash effectsnya sehingga secara keseluruhan pembangunan daerah yang lebih kaya akan memperlambat jalnnya pembangunan di daerah miskin.

-Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
            Sasaran strategi ini adalah menaggulangi kemiskinan secara masal..ILO dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipengaruhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.

2.Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan
o  Kependudukan dan social budaya
o  Wilayah dan lingkungan
o  Sumber daya alam serta persebarannya
o  Kualitas sumber daya manusia terhadap penguasaan ilmu pengetahuaan dan teknologi
o  Manajemen nasional
o  Kemungkinan pengembangan

3.Strategi Pembangunan Ekonomi Indonesia
         Strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya). Periode ini kemudian disusul dengan periode Repelita dan dalam setiap Repelita, khususnya sejak Repelita II, strategi pembangunan ekonomi yang diberlakukan di Indonesia adalah strategi yang mengacu pada pertumbuhan yang sekaligus berorientasi pada keadilan (pemerataan), menghapus kemiskinan, dan juga keadilan (pemerataan) antar daerah. Pembagian wilayah pembangunan ini tidak didasarkan pada pembagian secara adminstratif politis yang ada.
o REPELITA I = meletakkan titik berat pada sektor pertanian  dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya
o REPELITA II = meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
o REPELITA III = meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
o REPELITA IV = meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha-usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri sendiri,baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam Repelita-Repelita selanjutnya dan meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.

4.Perencanaan Pembangunan
   - Manfaat perencanaan pembangunan:
o  Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
o  Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan dan risiko-risiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya ketidak pastian dapat dibatasi seminim mungkin.
o  Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
o  Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
o  Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
o  Penggunaan dan aloksi sumber-sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan dihindarinya keborosan-keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/hasil secara maksimal daripada sumber-sumber yang tersedia.
o  Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus dapat ditingkatkan.
o  Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur.

 - Periode Perencanaan Pembangunan
 Periode sebelum Orde baru, dibagi dalam :
 Periode 1945 – 1950
 Periode 1951 – 1955
 Periode 1956 – 1960
 Periode 1961 – 1965

-Periode setelah Orde baru, dibagi dalam :
 Periode 1966 s/d 1958, Periode Stabilisasi dan Rehabilitasi
 Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74
 Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79
 Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84
 Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89
 Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

BUKU EKONOMI 2,KARANGAN:WAHYU ADJI,SUWERLI,SURATNO
PKL 23:41

Tidak ada komentar:

Posting Komentar